Blogtubers – Pada akhir Agustus 2025, Stellantis Tunda ADAS, NVIDIA Rilis Jetson Thor menjadi berita utama di industri otomotif. Stellantis menghentikan pengembangan sistem bantuan pengemudi Level-3 karena biaya tinggi. Sementara itu, NVIDIA memperkenalkan Jetson Thor, modul komputasi berbasis AI untuk kendaraan dan robot otonom.

Stellantis Tunda ADAS Level-3: Biaya Tinggi dan Pasar Belum Siap
Stellantis menunda pengembangan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) Level-3. Teknologi ini dirancang agar mobil dapat mengemudi semi-otomatis dalam kondisi tertentu.
Keputusan ini diambil setelah evaluasi bisnis menunjukkan biaya pengembangan yang besar. Permintaan pasar untuk teknologi ini juga masih rendah. Meski teknologi sudah siap, perusahaan menilai pasar global belum siap untuk adopsi massal.
Fokus perusahaan kini beralih ke kendaraan listrik. Transisi ini dianggap lebih mendesak karena meningkatnya regulasi dan permintaan akan kendaraan ramah lingkungan.
Strategi Bisnis Stellantis
Langkah ini mencerminkan strategi efisiensi perusahaan. Stellantis mengalihkan anggaran riset dan pengembangan untuk prioritas yang lebih menguntungkan. Mereka memutuskan menggunakan teknologi dari pemasok pihak ketiga untuk sementara.
Namun, strategi ini memiliki risiko. Stellantis bisa kehilangan keunggulan teknologi dalam jangka panjang. Meski begitu, perusahaan memastikan keputusan ini bersifat sementara. Mereka tetap membuka peluang untuk mengembangkan ADAS Level-3 di masa depan.
Dampak Penundaan ADAS
Keputusan Stellantis sejalan dengan tren industri otomotif. Beberapa perusahaan lain juga menunda penerapan teknologi mengemudi otomatis. Faktor biaya, regulasi, dan keamanan menjadi alasan utama.
Saat ini, produsen mobil lebih fokus pada elektrifikasi kendaraan. Tekanan global untuk mengurangi emisi menjadi pendorong utama. ADAS Level-3 memang menjanjikan kenyamanan, tetapi butuh investasi besar.
Penundaan ini menunjukkan bahwa kesiapan pasar dan regulasi sama pentingnya dengan kesiapan teknologi. Meski teknologinya matang, tanpa penerimaan konsumen, peluncuran akan sulit berhasil.
NVIDIA Luncurkan Jetson Thor: Otak AI Baru
Berbeda dengan Stellantis, NVIDIA melangkah maju. Mereka meluncurkan Jetson Thor, modul AI canggih untuk robot humanoid dan kendaraan otonom.
Jetson Thor dirancang untuk memproses data secara langsung di perangkat (edge AI). Ini mengurangi ketergantungan pada pusat data dan mempercepat pengambilan keputusan. Modul ini memanfaatkan arsitektur GPU terbaru, menghasilkan kinerja tinggi dengan efisiensi energi.
Keunggulan Jetson Thor
Jetson Thor memiliki kapasitas pemrosesan AI tujuh kali lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Modul ini dapat menangani model AI generatif dan pemrosesan sensor real-time.
Dengan memori besar dan desain hemat daya, Jetson Thor ideal untuk berbagai aplikasi. Mulai dari robot industri, otomasi gudang, kendaraan otonom, hingga perangkat medis.
Ekosistem perangkat lunak NVIDIA mendukung pengembangan Jetson Thor. Paket seperti Isaac, Metropolis, dan Holoscan memudahkan integrasi teknologi ini ke berbagai sektor.
Aplikasi di Dunia Nyata
Jetson Thor menarik perhatian banyak perusahaan besar. Produsen robot humanoid, perusahaan otomasi, dan startup kendaraan otonom telah menguji teknologi ini.
Harga modul relatif terjangkau untuk kelasnya. Hal ini memungkinkan perusahaan kecil dan menengah ikut berinovasi. Dengan pemrosesan di perangkat, keamanan data meningkat. Informasi sensitif tidak perlu dikirim ke server eksternal.
Baca Juga : ”Technical bearish $100K risk, whale accumulation, Q4 rebound”
Dampak bagi Industri Teknologi
Peluncuran Jetson Thor memperkuat posisi NVIDIA sebagai pemimpin di bidang AI. Mereka tidak hanya fokus pada pasar gaming, tetapi juga solusi AI industri.
Teknologi ini mempercepat inovasi di sektor otomasi, kesehatan, logistik, dan transportasi. Jetson Thor dapat menjadi katalis untuk era baru robot dan kendaraan otonom.
Perbandingan Langkah Stellantis dan NVIDIA
Berita Stellantis Tunda ADAS, NVIDIA Rilis Jetson Thor menunjukkan dua strategi berbeda. Stellantis memilih berhati-hati dengan menunda teknologi baru. NVIDIA justru agresif berinvestasi pada inovasi.
Penundaan Stellantis mencerminkan pendekatan realistis terhadap pasar. NVIDIA menunjukkan keyakinan bahwa teknologi AI akan tumbuh pesat dalam waktu dekat.
Kolaborasi antara perusahaan otomotif dan perusahaan teknologi seperti NVIDIA dapat mempercepat adopsi AI di kendaraan masa depan.
Tren Masa Depan
Dunia otomotif dan teknologi terus bergerak menuju otomatisasi. Meski ada hambatan biaya, permintaan terhadap teknologi cerdas semakin meningkat.
Modul seperti Jetson Thor membawa teknologi AI lebih dekat ke kehidupan sehari-hari. Kendaraan dan robot cerdas akan menjadi bagian normal dari masyarakat.
Stellantis dan produsen lain mungkin fokus ke kendaraan listrik dalam waktu dekat. Namun, pengembangan ADAS tetap menjadi target jangka panjang.
Dua berita ini mencerminkan dinamika inovasi teknologi. Satu pihak fokus mengelola biaya dan risiko, pihak lain mendorong terobosan baru.
Keputusan Stellantis menunjukkan pentingnya strategi pasar. NVIDIA menegaskan bahwa kemajuan AI terus berkembang pesat.
Kombinasi keduanya dapat membentuk masa depan kendaraan otonom yang lebih aman, efisien, dan ramah lingkungan.