Festival Perak Kotagede 2025 Rayakan Seni dan Budaya

Festival Perak Kotagede 2025 Rayakan Seni dan Budaya

BlogtubersKawasan Kotagede, Yogyakarta, kembali bersiap menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Festival Perak Kotagede 2025 . Acara tahunan ini akan berlangsung pada Kamis, 23 Oktober 2025, menghadirkan perpaduan antara keindahan seni tradisional, kreativitas pengrajin lokal, dan kekayaan budaya khas Yogyakarta. Melalui festival ini, pemerintah daerah bersama komunitas pengrajin perak berharap dapat memperkuat identitas Kotagede sebagai sentra kerajinan perak nasional sekaligus destinasi wisata budaya unggulan.


Sejarah Panjang dan Citra Kota Perak

Kotagede dikenal luas sebagai kawasan bersejarah yang sarat nilai budaya. Wilayah ini merupakan pusat pemerintahan pertama Kesultanan Mataram pada abad ke-16. Selain dikenal dengan arsitektur klasik dan lorong-lorong khasnya, Kotagede juga menjadi rumah bagi para pengrajin perak legendaris yang karyanya telah diakui hingga mancanegara.

Tradisi membuat perhiasan perak di Kotagede telah diwariskan secara turun-temurun. Setiap pengrajin memiliki teknik unik yang menggabungkan unsur tradisi dan sentuhan modern. Festival ini diadakan untuk merayakan warisan budaya tersebut, serta memperkenalkan karya terbaik pengrajin lokal kepada generasi muda dan wisatawan internasional.


Tujuan dan Tema Festival Tahun Ini

Tahun 2025 menjadi momen penting karena penyelenggaraan festival ini mengangkat tema “Gemerlap Warisan, Cerminan Budaya”. Tema tersebut mencerminkan semangat untuk menggabungkan keindahan seni dengan nilai-nilai sejarah dan tradisi yang hidup di Kotagede.

Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang edukatif bagi pengunjung. Melalui berbagai kegiatan seperti lokakarya, pameran, dan pertunjukan seni, masyarakat dapat belajar langsung tentang proses pembuatan perhiasan perak serta makna budaya di balik setiap karya.


Pameran Kerajinan Perak Kelas Dunia

Salah satu daya tarik utama festival ini adalah pameran kerajinan perak yang menampilkan ratusan karya pengrajin dari berbagai generasi. Mulai dari perhiasan klasik hingga desain modern, semua karya dipamerkan untuk menunjukkan kekayaan inovasi dan kualitas tinggi buatan tangan warga Kotagede.

Beberapa pengrajin senior bahkan menampilkan proses pembuatan perhiasan secara langsung di hadapan pengunjung. Pengunjung bisa melihat bagaimana logam perak ditempa, dipanaskan, dan dibentuk menjadi gelang, cincin, kalung, serta hiasan rumah bernilai seni tinggi. Momen ini menjadi kesempatan langka untuk memahami bahwa di balik kilau logam mulia, terdapat keterampilan dan ketekunan luar biasa dari para pengrajin lokal.

Baca Juga : ”Global Nations Launch New Tourism Promotion Campaigns


Workshop dan Edukasi Budaya

Selain pameran, festival ini juga menyediakan sejumlah lokakarya (workshop) yang terbuka bagi masyarakat umum. Dalam sesi ini, pengunjung dapat mencoba membuat perhiasan perak sederhana dengan bimbingan langsung dari pengrajin profesional.

Workshop ini bertujuan menumbuhkan apresiasi terhadap seni kriya sekaligus memperkenalkan nilai ekonomi kreatif dari industri perak. Tidak hanya itu, para peserta juga diberikan wawasan mengenai filosofi yang terkandung dalam setiap desain perhiasan tradisional, seperti motif flora, fauna, dan simbol-simbol khas Jawa yang sarat makna spiritual.


Pertunjukan Seni dan Musik Tradisional

Sebagai pelengkap, Festival Perak Kotagede 2025 Rayakan Seni dan Budaya juga menghadirkan serangkaian pertunjukan seni dan musik tradisional. Di panggung utama, pengunjung dapat menikmati tarian klasik Yogyakarta, pentas wayang, dan gamelan yang mengalun lembut di bawah cahaya lampu temaram.

Pihak penyelenggara juga menggandeng komunitas seniman muda untuk menampilkan pertunjukan modern seperti musik akustik dan teater budaya yang terinspirasi dari kisah sejarah Kotagede. Kolaborasi lintas generasi ini menunjukkan bahwa budaya tradisional bisa terus hidup berdampingan dengan kreativitas masa kini.


Kuliner dan Produk Lokal

Selain menjadi ajang seni, festival ini juga mendukung ekonomi lokal dengan menghadirkan bazar kuliner dan produk UMKM. Di sepanjang area festival, pengunjung dapat menemukan berbagai makanan khas Yogyakarta seperti gudeg, kipo, geplak, serta minuman tradisional yang menggugah selera.

UMKM setempat juga menjual beragam produk seperti batik, tas rajut, dan cinderamata buatan tangan. Kehadiran mereka tidak hanya memperkaya pengalaman festival, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana kegiatan budaya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.


Dukungan Pemerintah dan Komunitas

Festival Perak Kotagede 2025 mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Yogyakarta, Dinas Pariwisata, serta berbagai komunitas budaya. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat promosi wisata berbasis budaya sekaligus menjaga keberlanjutan warisan seni kriya di tengah arus modernisasi.

Menurut pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta, festival ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah, pelaku industri kreatif, dan masyarakat lokal dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya agar tetap relevan di era digital tanpa kehilangan identitas aslinya.


Dampak Ekonomi dan Sosial

Selain aspek budaya, festival ini juga membawa dampak ekonomi yang signifikan. Setiap tahun, ribuan wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke Kotagede selama penyelenggaraan festival. Aktivitas ini meningkatkan pendapatan masyarakat melalui sektor penginapan, kuliner, transportasi, hingga penjualan perhiasan perak.

Bagi warga lokal, festival ini menjadi simbol kebanggaan. Anak-anak muda mulai tertarik belajar membuat perhiasan perak, sementara pengrajin senior mendapatkan kesempatan memperluas jaringan dan menjangkau pasar ekspor. Dengan demikian, kegiatan ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga upaya pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.


Promosi Digital dan Pariwisata

Untuk memperluas jangkauan, panitia festival memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai sarana promosi. Melalui konten visual, video dokumenter, dan kampanye daring, penyelenggara ingin menjangkau generasi muda yang lebih akrab dengan dunia digital.

Strategi ini terbukti efektif dalam beberapa tahun terakhir, di mana kunjungan wisatawan meningkat berkat promosi online yang menarik dan interaktif. Dengan menampilkan keindahan Kotagede, sejarahnya, dan karya peraknya, festival ini juga turut memperkuat citra Yogyakarta sebagai destinasi wisata budaya kelas dunia.


Antusiasme Masyarakat dan Harapan ke Depan

Menjelang hari pelaksanaan, suasana Kotagede sudah mulai ramai. Pengrajin sibuk mempersiapkan karya terbaik mereka, sementara warga setempat membersihkan dan menghias lingkungan sekitar. Para pedagang juga mulai menata lapak, berharap festival tahun ini membawa keberuntungan dan peningkatan ekonomi.

Banyak pihak berharap festival ini terus menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan lebih inklusif. Dengan dukungan pemerintah, pelaku seni, serta masyarakat, diharapkan Festival Perak Kotagede 2025 Rayakan Seni dan Budaya mampu menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengangkat potensi lokal masing-masing melalui kegiatan budaya kreatif.

Festival ini bukan hanya tentang perak, tetapi tentang semangat melestarikan warisan, merayakan seni, dan memperkuat identitas budaya bangsa. Di tengah gempuran modernitas, Kotagede berhasil membuktikan bahwa tradisi tidak harus ditinggalkan — cukup dikemas ulang agar tetap relevan dan berdaya saing.

Dengan keindahan kerajinan peraknya, suasana khas Yogyakarta, serta semangat masyarakat yang luar biasa, festival ini menjadi simbol bahwa budaya adalah aset tak ternilai yang harus dijaga bersama.